Tuesday, February 14, 2006

Jodoh dan Budaya Indonesia

Kemarin seorang temanku bertanya: “…Hidup ini aneh ya? Pacaran pusing, gak pacaran lebih pusing lagi :) .. Menikah juga gitu, kamu taukan budaya orang Indo gimana? Kalau belum punya pacar ditanya kenapa kok belum punya pacar? Kalau udah punya pacar ditanya kapan nikahnya? Kalau nikah ribet lagi pertanyaanya, kapan sih punya anak? Kok belum ada-ada juga, kamu kan tambah tua bukannya tambah muda?? Duuh.. pusing...
Tapi aku selalu punya positive thinking, itu artinya kan mereka masih sayang kita, mengingatkan yang baik-baik walaupun kadang ngeselin juga sih :) …”

Di Indonesia biasa sih komentar model begini. Didorong-dorong kanan kiri depan belakang atas bawah untuk segera punya jodoh, didoakan dari segala penjuru supaya segera dapat jodoh, atau malah dikasihani karena tidak segera punya jodoh.


Kebanyakan orang jadi jatuh kasihan karena mengira mereka itu kesulitan cari pacar. Ada yang bilang, “…Sabar, jodoh akan datang sendiri.” Yang lain berkata, “Banyak-banyaklah berdoa supaya segera diberi jodoh…”

Yang mengherankan malah sering mendengar komentar yang kira-kira begini, “…Sepertinya kamu sudah menemukan jodohmu... Kalau dia bisa membuatmu tenang, dialah jodohmu...”

Apa sih sebetulnya ‘jodoh’ itu? Tanya kanan-kiri ke teman-teman tentang jodoh dan macam-macam saja jawaban merka, dimulai dari: ‘Jodoh itu sesuatu yang sama-sama saling mau, dari situ mau dari sini mau dan ketemunya disaat yang sama’ atau ‘Jodoh itu kan soulmate, seperti cangkir dan pinggan, panci dan tutupan’ atau ‘Jodoh itu seseorang yang sudah dipilih oleh Tuhan sebelum kita lahir, ditakdirkan untuk menjadi pasangan hidup kita’ atau ‘Jodoh itu saling berjanji untuk sehidup dan semati dihadapan Tuhan’ atau ‘Jodoh itu dengan siapa dia merasa klop satu sama lain dan merasa dia adalah bagian dari hidup yang lain... dan achirnya diikat dengan perkawinan’. Ada yang gak tahu definisi jodoh itu apa tapi menyatakan bahwa ‘kalau jodoh pasti cinta, tapi cinta belum tentu jodoh’.

Tadinya aku kira jodoh itu adalah terjemahan langsung dan tepat dari ‘soulmate’. Ternyata menurut teman-teman yang semuanya berlatar belakang budaya Indonesia, jodoh itu gak hanya meliputi kecocokan sebuah pasangan atau sebuah bentuk cinta dari pasangan, tetapi mencakup juga persetujuan, doa restu dari kedua belah pihak orang tua, family dan Tuhan.

Rupanya jodoh itu bukan sekedar terjemahan dari soulmate. Jodoh adalah kata Bahasa Indonesia yang mempunyai arti khusus yang hanya ada dalam konteks budaya Indonesia. Walaupun sepasang manusia sudah saling merasa sreg dan sepakat, belum tentu mereka berjodoh! Karena seandainya mereka tidak terikat dalam sebuah tali perkawinan maka mereka gak akan disebut sebagai berjodoh.

Menurut aku jodoh itu definisinya, seseorang yang membuat kita merasa complete, yang bisa membuat hidup kita tenang, utuh, bahagia (seperti definisi dari soulmate). Seseorang yang bersedia mengerti keanehan dan kekurangan kita, yang menerima kita apa adanya. Seseorang yang mau memberi kita kebebasan sehingga kita bisa berdiri menantang angin, tapi juga tetap bisa berlindung padanya saat badai.
Seseorang yang bisa menerima bahwa kita ini berada didunia tradisional oriental dengan segala kesungkanan dan tata krama dan ikatan persaudaraan dan kemunafikannya sekaligus didunia modern yang bebas merdeka dengan segala keegoisannya.

Jodoh itu definisinya sebenarnya sederhana, tapi di Indonesia selalu diberi berbagai frame menurut agama dan budaya…

No comments: